Mengirim barang ke China bisa menjadi peluang besar untuk ekspansi bisnis atau memenuhi kebutuhan pribadi lintas negara. Namun, banyak pengirim yang masih melakukan kesalahan-kesalahan mendasar yang berakibat pada keterlambatan, denda, bahkan penahanan barang oleh bea cukai. Mengetahui kesalahan umum dan cara menghindarinya akan membantu proses pengiriman barang ke China berjalan lebih lancar dan efisien.
1. Tidak Menyesuaikan Isi Paket dengan Aturan Bea Cukai
Banyak orang mengira bahwa semua barang boleh dikirim selama tidak berbahaya. Padahal, China memiliki aturan ketat soal barang terlarang dan terbatas, seperti makanan, herbal, kosmetik, baterai lithium, atau barang budaya tertentu.
Solusi:
Selalu cek daftar barang yang dilarang dan dibatasi oleh bea cukai China sebelum mengirim. Konsultasikan terlebih dahulu dengan ekspedisi jika ragu.
2. Deklarasi Barang yang Tidak Jelas atau Salah
Salah satu kesalahan paling umum adalah mengisi deskripsi barang secara asal-asalan, tidak lengkap, atau bahkan sengaja disamarkan. Hal ini dapat memicu kecurigaan dari bea cukai dan menyebabkan barang ditahan.
Solusi:
Deklarasikan isi barang dengan jujur dan spesifik. Contoh: gunakan “Sparepart motor karburator” daripada hanya “part”.
3. Tidak Menyertakan Dokumen Penting
Dokumen seperti invoice, packing list, dan identitas pengirim sering kali dianggap sepele, padahal sangat penting. Ketiadaan dokumen dapat menyebabkan keterlambatan bahkan penolakan barang masuk ke China.
Solusi:
Pastikan semua dokumen telah disiapkan dan disertakan dalam pengiriman. Buat salinan cadangan bila perlu.
4. Salah Menulis Alamat Tujuan
Kesalahan kecil dalam penulisan alamat—terutama dalam huruf Mandarin atau sistem alamat China—dapat membuat paket tersesat atau dikembalikan.
Solusi:
Selalu minta konfirmasi alamat lengkap dari penerima, termasuk kode pos, nomor telepon, dan jika bisa, tulis juga dalam huruf Mandarin untuk memudahkan kurir lokal di China.
5. Menggunakan Kemasan yang Tidak Memadai
Banyak barang yang rusak saat sampai karena dikemas asal-asalan atau terlalu tipis. Apalagi untuk pengiriman internasional, barang bisa mengalami banyak perpindahan tangan dan guncangan.
Solusi:
Gunakan kardus tebal, bubble wrap, atau peti kayu jika perlu. Tambahkan label “Fragile” atau “Handle with care” jika barang rapuh.
6. Mengabaikan Estimasi Berat Volumetrik
Sering kali pengirim hanya menghitung berat aktual, padahal biaya kirim juga dipengaruhi oleh ukuran volume paket. Ini menyebabkan biaya lebih mahal dari perkiraan.
Solusi:
Sebelum kirim, minta pihak ekspedisi menghitung berat aktual dan volumetrik, lalu ambil yang lebih tinggi sebagai patokan.
7. Tidak Memilih Jasa Ekspedisi yang Tepat
Banyak orang tergiur harga murah dari ekspedisi yang belum berpengalaman. Akibatnya, barang hilang, tidak bisa dilacak, atau tersangkut masalah bea cukai.
Solusi:
Pilih jasa ekspedisi yang sudah berpengalaman dalam pengiriman ke China dan memiliki layanan tracking, asuransi, serta bantuan bea cukai.
8. Tidak Menginformasikan Penerima
Sering terjadi kasus di mana penerima di China tidak tahu bahwa mereka akan menerima paket. Akibatnya, mereka tidak membayar bea masuk atau tidak bisa dihubungi, dan paket dikembalikan ke Indonesia.
Solusi:
Selalu beritahu penerima jauh-jauh hari bahwa mereka akan menerima paket. Pastikan mereka siap dengan dokumen dan pembayaran jika ada bea masuk.
Mengirim barang ke China tidak sesulit yang dibayangkan asalkan semua prosedur diikuti dengan benar. Hindari kesalahan-kesalahan di atas agar proses pengiriman menjadi lebih cepat, hemat biaya, dan tanpa kendala hukum. Selalu siapkan dokumen, kemasan, dan informasi dengan cermat demi kelancaran pengiriman Anda.
Komentar
Posting Komentar